Rabu, 15 Agustus 2012

Angin Selatan

Apa yang luar biasa dari mencinta? Berharap cemas. Menunggu kabar tiap detik, ketukan pintu, pesan singkat, dering telepon, lalu apa lagi? Tatapan dan senyuman. Barangkali saja kurang dari itu bisa membuat warna beradu. Tak peduli ada jutaan warna di semesta. Semua padu. Berputar. Kemudian, hilang sama sekali. Menyilaukan. Lebih dari nafas yang terengah dan detik yang sedemikian cepat.

Apa yang luar biasa dari mencinta? Ide tak sejalan dengan realitas. Pertimbangan mulai mengantri. Langkah mulai goyah. Nafas mulai tersendat. Namun, detak masih cepat walaupun lain makna. Waktu terasa begitu lambat. Kepingan cerita mulai tak terbaca. Teka-teki berdatangan dan seringkali menyakitkan. Keseimbangan dipertaruhkan lewat ketukan palu! Teruskan atau berhenti sama sekali? Tak ada jalan tengah karena kita enggan menjadi naïf, bukan?

Apa yang luar biasa dari ceritaku? Aku terus mencinta. Degupku ada karena cinta. Berakhir dengan cinta. Aku adalah cinta. Kau, dia, mereka pun cinta. Menyatu karena cinta. Terpisah karena cinta. Mati menuju Cinta. Hilang bersama Cinta. Lebur di dalam Cinta. Sampai bertemu di Cinta! Yakin cinta kita sampai di Cinta.


Bandung, 27 Januari 2011

Tidak ada komentar: