Ingin duduk berdua denganmu. Bicara tentang malam dan mengusik bintang. Jangan terdiam terlalu lama. Kopimu segera dingin. Ada tatapan lelah dan marah di matamu. Jangan menyerah. Kau belum kalah.
Aku tahu rasa pahit tersiram pekat dan menenggelamkan dia yang harus aku panggil ibu. Jauh sebelum kau tahu, aku merasakannya lebih dulu. Di perayaan agung cintamu, bisakah kau simpan pedih sebentar saja?
Bandung, 10 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar