Lebih dari sebulan yang lalu, asing mengigau pagi. Mencium wangi kopi dan rindu yang beraroma kamu. Menghisap batang-batang rokok yang seringkali membuat mual. Memandangi ulang cerita kita saat aku baru terbangun, sedangkan kau pulang bekerja. Mengumandangkan sajak penuh khidmat menuju mimpi dimana kita bisa saja beradu tangis dan tawa.
Ingin sekali membenahi rambutmu yang tak teratur saat kau merasa ada lelah yang memaku tiap malam dan duduk menikmati secangkir teh hangat dicampur madu. Hilang itu masuk ke dalam bab baru buku kita, bintang barat dayaku. Kehangatan yang terurai berjalan menjauh, nafasku. Sesaat sebelum Natalmu yang agung. Perih ini terbagi dengan tirai yang sama-sama terlupa. Segenggam tulus yang terangkum dalam puisimu tak sanggup aku baca. Untukmu, aku kehilangan bahasa.
Baru saja ingin belajar bercumbu dengan rentetan senyum yang kau tuangkan di serat-serat kayu, kita bersepakat untuk menyudahi bau embun. Aku sendiri. Kau pun sendiri. Tahun baru kali ini kita sama-sama membiasakan diri untuk tidak berguru pada masa. Tak kenal sapa. Damai di bumi, damai di surga. Damaikan hati. Selamat Natal untukmu di sana.
*terinspirasi Celine Dion featuring Paul Anka - It’s Hard to Say Goodbye di tengah keagungan pagi yang mulai sunyi
Bandung, 17 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar